"haloo?"
sapa sivia smbil memandang ke luar kaca jendela apartemennya. hari ini cuaca
cukup teduh diatas kota jakarta untuk musim yg sedang memasuki musim panas.
"haloo?
vi? aku telpon2 kamu dari tadi..dari 2 hari yg lalu malah ! km kmana aja
siih??" tanya zevana panjang lebar setelah mendengar suara sahabat
kesayangannya diseberang telepon sana.
"haha..
maaf maaf. aku agak sedikit sibuk beberapa hari terakhir ini.. kmu sendiri kan
sutradara.. tau dong gimana rasanya punya jadwal kerja yg padat sampe2 g bisa
mikirin hal lain sekalipun soal makan dan tidur??haha"
"hahaha..
iya iyaa.. tau deh.. nah justru itu aku telepon kmu.. ini soal video clip kmu
yg baru. kita udah dapetin model cowoknya. dia itu penyanyi juga. dulu sih
dikenal sbg vokalis band indie dan model majalah. tpi sekarang lbih sering di
majalah. malah udh sampe iklan. gimana?" jelas zeva, yang notabene adalah
seorang sutradara terkenal.
"hmm..
oke deh. ada pilihan lain?"
"nggak.
dia yg paling perfect" jawab zeva yakin.
"oke
deh. g ada alesan buat nolak kan? apa yg dipilihin zeva, psti bagus deh"
"haha.
tengs atas pujiannya. jaga kesehatan, jgn lupa makan.. kita mulai syuting di
nusa lembongan.beberapa menit naik speedboat dari bali... minggu depan.
oke??" sivia hanya bisa tersenyum mendengar sahabatnya yg begitu semangat.
"siip"
sivia memandang ke luar apartemennya lagi. melihat2 keramaian kota jakarta.
sivia senang keramaian. membuatnya merasa tenang dan aman.
setelah
sedikit berbincang-bincang, sivia menutup teleponnya dan beranjak mengambil tas
serta kunci mobil. 'saatnya menyelesaikan pekerjaan hari ini. semangat via !'
batinnya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
nusa
lembongan.
seminggu
kemudian
"duuh
zevaa.. aku g telat kan??" tanya sivia yg baru tiba dengan terburu2.
"enggak
sayang.. kmu blom telat kok. jangan terlalu perfeksionis ah vi.. sampe2 dateng
stengah jam sbelum syuting dimulai aja udah dianggep telat.. ckck. saking
buru2nya pasti sampe blom makan nih??" zeva, yg terkesan cuek sudah siap
dan duduk manis dikursi kebesarannya. kursi 'khusus' sutradara. dimana
dihadapannya terdapat sebuah tv kecil yg dapat memantau kualitas acting para
model.
"huufft.
iya nih.. saking buru2nya dari jakarta blom makan" sivia cuma nyengir.
"ya
ampuun.. y udah tuh, temuin penata rias kamu.. mbak dea namanya. di sana
tuh" tunjuk zeva ke tenda yg sudah di set khusus untuk tempat berias para
artis jika mereka melakukan syuting outdoor.
"okee"
sivia,
seorang penyanyi pendatang baru yg muda dan berbakat yg baru saja mengeluarkan
single terbarunya. sebentar lagi, album pertamanya pun akan segera menyusul.
sivia ikut turun tangan menjadi model di video clip pertamanya.
"permisii.
mbak dea ya??" tanya sivia sopan saat memasuki tenda.
"iyaa.
kmu sivia kan? waah, cantiknyaa" puji dea saat sivia masuk.
"makasiih
mbak"
"iya
sama sama. nih, ada teh. udah sarapan?" tanya dea, sang penata rias smbil
menyodorkan segelas teh hangat.
"makasiih.
aku g sempet sarapan gara2 buru-buru. hehe"
"ya
ampuun.. ya udah, minum dulu gih. kali aja bisa bantu ngeganjel sedikit.. duduk
sini" dea kmudian menunjukkan sebuah kursi yg didepannya terdapat sebuah
meja rias dengan cermin yang super besar.
dea
memulai kerjanya mendandani sivia sambil sesekali mengajak sivia ngobrol.
"udah kenal sm model cowoknya, vi?? tanya dea.
"mm..
belum mbak.."
"namanya
gabriel stevent damanik djoyodiningrat. dia bener2 cakep! suer deh ! sebetulny
aku udh kenal lama sm dia..bentar lagi dia dateng." (buat gabriel lovers,
maaaaff namany gabriel ditambahin dikit !)
sivia
terkesiap. tanganny tiba2 dingin dan gemetar. jantungnya dengan segera berdebar
kencang tanpa dikomando. kehangatan dari teh yang dipegangnya tadi mendadak
menguap begitu saja.
"naaah
itu dia ! iyel, sini !" panggil dea.
sivia
menoleh kearah yg ditunjuk dea. sesaat kemudian matanya mendapati sosok seorang
laki-laki berkemeja abu2 dengan celana jeans dan topi. laki-laki itu memiliki
wajah yang tampan dan senyum yang menawan. tapi menakutkan bagi sivia. wajah
itu membangkitkan kenangan lama sivia yang sudah beberapa tahun dipaksanya
untuk terkubur dalam2 di bagian paling dasar di hatinya. wajah itu.. mirip
sekali..
"heey
sist !" sapa iyel lalu berjalan menghampiri dea dan sivia. "apa
kabar?"
"haii
yeel. baik kok ! nih liat, segar bugar begini !"
"haha..hmm
kayaknya.. makin cantik nih si dea" goda iyel smbil memperhatikan dea dari
ujung rambut sampai ujung kaki.
"ck..
ah lo.. bisa aja !" kata dea smbil mencubit pelan lengan iyel.
"dan
kamu.. pasti penyanyi berbakat sekaligus model itu??" tanya iyel sopan dan
ramah.
sivia
mendongak perlahan. dengan terpaksa ia menatap wajah iyel. matanya mengerjap
ngerjap dan kemudian tersentak sadar.
"hey
halooo? kamu sivia kan??" tanya iyel lagi.
sivia
hanya mengangguk dan memainkan jarinya. tak lama, zeva memanggil para model
video clip untuk segera berkumpul karena syuting akan dimulai segera. sivia
menghela nafas perlahan. lega. untuk sementara, ia selamat karena panggilan
zeva.
"ayo.
kmu g mau liat zeva mencak2 karena kita telat kesana kan?" tanya iyel
ramah. sementara via hanya diam menatap cangkir teh nya. kening iyel berkerut.
"oke
deh.. aku duluan yaa" pamitny kemudian. lalu berjalan meninggalkan tenda.
hari
ini, kgiatan di lokasi sangat padat. dan sivia bersyukur akan hal itu.
setidaknya, dengan tetap sibuk seperti ini, ia akan lebih leluasa menjaga jarak
dengan iyel. ia tidak harus repot2 berbicara dengan iyel dan menatap wajahnya.
"oke,
syuting kita lanjutin besok!" teriak zeva sambil menepuk tanganny. segera
kru membereskan perlengkapan syuting yg akan dipakai besok. sivia berjalan
masuk ke dalam tenda sambil memijit pelan belikatnya. para kru dan model itu
pun segera menuju penginapan yg letakny tidak jauh dari tempat syuting mereka.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>nusa
lembongan 06.00 WITA
sivia
sudah berada dipinggir pantai yg jadi ciri khas nusa lembongan. ia berdiri
pesisir pantai dengan ombak yg terkadang menyentuh ujung jarinya. ia
merentangkan tangannya dan menghirup udara dan menahannya. merasakan aliran
udara itu masuk dari hidungnya dan memenuhi paru-parunya. sejenak via merasa
tenang dan santai. baru kali ini ia bisa santai ditempat yg sepi seperti ini.
biasanya, ia sangat benci sepi dan sunyi. membuatnya takut dan was-was.
"boleh
nemenin g??" tanya sebuah suara.
sivia
tersentak dan menoleh ke arah suara itu. iyel sudah ada di sebelahnya. sivia
kemudian menatap lurus2 ke depan. kearah laut lepas. tidak menjawab pertanyaan
iyel.
"kalo
diem berarti boleh" iyel menyimpulkan.
sivia
kembali menatap iyel dan mengerjapkan matanya. ada kesan curiga yg berlebihan
di dalam mata cokelat sivia. dan rupanya iyel menangkap kesan itu.
"tenaang,
aku g niat ganggu kok. cuma mo nemenin aja"
sivia
menunduk. "sori, aku mo siap2 buat syuting. permisi" ia lalu berlari
masuk ke penginapan yg tepat berada di pinggir pantai. iyel hanya bisa menatap
sivia yg menjauh. 'aneh' batinnya. keningnya berkerut. heran .
hari ini
juga sivia dibuat kelelahan dgn kesibukan syuting. saat break makan siang,
sivia pergi berjalan2 disekitar pulau.
"udah
makan? mereka beli hotdog banyak bgt tadi" kata iyel sambil menyodorkan
sepotong hotdog yang masih dibungkus rapih.
sivia
hanya diam dan menatap hotdog yg ada ditangan iyel. dengan gemas iyel meraih
tangan sivia dan menjejalkan hotdognya. sivia tidak menolak. perlahan ia
membuka bungkusanny dan menggigit perlahan. iyel hanya tersenyum melihat cewek
'aneh' itu makan dengan pelan. tapi makin lama makin lahap. sivia tengah asyik
mengunyah hotdognya dan kemudian sadar kalau iyel sedari tadi memperhatikannya.
"apa?"
tanya sivia masih sambil mengunyah.
"nggak.
g kenapa napa" kata iyel sambil tersenyum. "mau aku temenin jalan2?
aku tau tempat yg viewnya paling bagus di pulau ini"
sivia
berhenti melangkah dan kembali menatap iyel dgn tatapan curiga yg berlebihan.
"kenapa?
aku g akan nyulik kmu kok.. kalo kamu g mau aku temenin, kamu aja yg nemenin
aku. kayakny aku sedikit butuh temen ngobrol. gimana? ayo" iyel menarik
pelan tangan sivia dan kemudian tersenyum senang saat sivia tidak menolak atau
menjauh.
"ini
tmpatnya. gimana? bagus kan?" tanya iyel saat mereka sampai di sebuah
tebing yg tidak terlalu curam. dihadapan mereka terbentang pantai yg luas dan
bersih.
"waaahh..
bagus bgt.."
iyel
bengong. sivia menatapnya. "kenapa?" mata bulatnya melebar menatap
iyel.
"ini
baru pertama kali kamu ngomong lebih dari 1 kata ke aku.." kata iyel smbil
tertawa.
sivia
manyun. beberapa saat kemudian, iyel mengajaknya kembali ke tempat syuting.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
pantai,
21.30 WITA
sivia
duduk diatas pasit dekat pantai. memandang ke tengah hitamnya laut lepas.
keberadaan gabriel djoyodiningrat yg satu lokasi denganny membuat sivia tidak
banyak berceloteh seperti biasanya. ia lebih banyak diam dan merenung.
"udara
malem g bagus buat cewek.." iyel yg langsung datang dan duduk disebelahnya
membuat sivia kaget.
"kamu
ngikutin aku ya?" tanya sivia curiga dan kesal.
"hah?
enggak.. aku tadi lgi g bisa tidur. trus iseng2 jalan ke pantai.. eh liat kamu
lgi duduk sendiri disini.."
"ya
udah, lanjutin aja jalan2ny lagi.." kata sivia dingin.
"vi,
kmu kenapa sih?"
"enggak
apa2" jawab sivia singkat. masih memandang ke arah laut.
"vi,
kamu takut sama aku? kamu risih ya deket2 aku? knapa sih?"
"enggak,
aku g takut sm kamu.. aku takut sm masa lalu.." sivia tersentak dan
bangkit.
"vi
! masa lalu siapa?! kenapa kamu takut? vi ! sivia !" panggil iyel. namun
sivia sudah berlari memasuki penginapan.
'kenapa
sih?!' batin iyel kesal.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
hari ini
syuring hari terakhir. dan sivia bersyukur akan hal itu. syuting selesai dan ia
pun tidak harus berdekatan dgn iyel. sivia membereskan barang2nya, bersiap
menunggu kapal yg akan membawa mereka semua ke bali, kemudian kembali ke
jakarta.
jakarta,
minggu 09.00 wib
toktoktok
! terdengar pintu apartemen via diketuk oleh seseorang. via beranjak
membukakanny. dan ternyata adalah teman sekaligus tetangga depan apartemennya,
gita.
"haii
ta.. kenapa nih dareng pagi2?" tanya via smbil mempersilakan gita masuk.
"aduh
vi, sori nih aku g masuk. aku buru2.. aku mo minta tolong sebenerny" kata
gita yg masih berdiri di depan pintu.
"ohh
iya, boleh. knapa??"
"gini,
2 hari yg lalu mamaku nitipin paket. katanya buat anak temennya. tapi aku lupa
nyampein dan sekarang aku harus ke bandara. ada kerjaan di malay. boleh nggak
aku titip tolong kasihin barangnya? aku buru2 soalny.. apartemenny g jauh kok.
tuh di seberang.. gimana? boleh ya??"
"oohh..
boleh lah.. mana, sini.." via lalu menerima secarik kertas dan sebuah kotak
yg dibungkus rapih.
"makasiiih
banyak y vi sayang ! oke deh, aku berangkat ya.. g mau telat ! makassssiih
banget !" kata gita smbil buru2 mencium kedua pipi temanny.
"iya,
sama2" sivia masuk dan bersiap2 segera.
apartemen
mulya kamar 369
"permisii"
panggil sivia sambil mengetuk pelan.
"ya,
sebentar" kata orang didalam.
terdengar
pintu dibuka dan sejurus kemudian munculah sosok laki2.
"loh,
via?" tanyany.
sivia
hanya diam mematung sambil memegang paketnya. kemudian tersentak sadar dan
segera mengulurkan paket yg sedari tadi dipegangnya.
"emm..
sori yel, tadi temen aku titip paket. aku pulang duluan ya" pamit sivia
terburu2.
iyel
hanya berdiri mematung dan melihat sivia brjalan cepat meninggalkan apartemenny
sambil menunduk..
sori..
aku g tau ini bisa d sebut cerpen atau cerbung. hehe. tpi ceritany bakal dipost
cma smpe 2 atau 3 part aja. tolong dikomen yaa. makasiih !
0 komentar:
Posting Komentar