Senin, 24 September 2012

A Simple Love Story

"haloo?" sapa sivia smbil memandang ke luar kaca jendela apartemennya. hari ini cuaca cukup teduh diatas kota jakarta untuk musim yg sedang memasuki musim panas.

"haloo? vi? aku telpon2 kamu dari tadi..dari 2 hari yg lalu malah ! km kmana aja siih??" tanya zevana panjang lebar setelah mendengar suara sahabat kesayangannya diseberang telepon sana.
"haha.. maaf maaf. aku agak sedikit sibuk beberapa hari terakhir ini.. kmu sendiri kan sutradara.. tau dong gimana rasanya punya jadwal kerja yg padat sampe2 g bisa mikirin hal lain sekalipun soal makan dan tidur??haha"
"hahaha.. iya iyaa.. tau deh.. nah justru itu aku telepon kmu.. ini soal video clip kmu yg baru. kita udah dapetin model cowoknya. dia itu penyanyi juga. dulu sih dikenal sbg vokalis band indie dan model majalah. tpi sekarang lbih sering di majalah. malah udh sampe iklan. gimana?" jelas zeva, yang notabene adalah seorang sutradara terkenal.

"hmm.. oke deh. ada pilihan lain?"
"nggak. dia yg paling perfect" jawab zeva yakin.
"oke deh. g ada alesan buat nolak kan? apa yg dipilihin zeva, psti bagus deh"
"haha. tengs atas pujiannya. jaga kesehatan, jgn lupa makan.. kita mulai syuting di nusa lembongan.beberapa menit naik speedboat dari bali... minggu depan. oke??" sivia hanya bisa tersenyum mendengar sahabatnya yg begitu semangat.
"siip" sivia memandang ke luar apartemennya lagi. melihat2 keramaian kota jakarta. sivia senang keramaian. membuatnya merasa tenang dan aman.
setelah sedikit berbincang-bincang, sivia menutup teleponnya dan beranjak mengambil tas serta kunci mobil. 'saatnya menyelesaikan pekerjaan hari ini. semangat via !' batinnya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
nusa lembongan.
seminggu kemudian
"duuh zevaa.. aku g telat kan??" tanya sivia yg baru tiba dengan terburu2.
"enggak sayang.. kmu blom telat kok. jangan terlalu perfeksionis ah vi.. sampe2 dateng stengah jam sbelum syuting dimulai aja udah dianggep telat.. ckck. saking buru2nya pasti sampe blom makan nih??" zeva, yg terkesan cuek sudah siap dan duduk manis dikursi kebesarannya. kursi 'khusus' sutradara. dimana dihadapannya terdapat sebuah tv kecil yg dapat memantau kualitas acting para model.
"huufft. iya nih.. saking buru2nya dari jakarta blom makan" sivia cuma nyengir.
"ya ampuun.. y udah tuh, temuin penata rias kamu.. mbak dea namanya. di sana tuh" tunjuk zeva ke tenda yg sudah di set khusus untuk tempat berias para artis jika mereka melakukan syuting outdoor.
"okee"
sivia, seorang penyanyi pendatang baru yg muda dan berbakat yg baru saja mengeluarkan single terbarunya. sebentar lagi, album pertamanya pun akan segera menyusul. sivia ikut turun tangan menjadi model di video clip pertamanya.
"permisii. mbak dea ya??" tanya sivia sopan saat memasuki tenda.
"iyaa. kmu sivia kan? waah, cantiknyaa" puji dea saat sivia masuk.
"makasiih mbak"
"iya sama sama. nih, ada teh. udah sarapan?" tanya dea, sang penata rias smbil menyodorkan segelas teh hangat.
"makasiih. aku g sempet sarapan gara2 buru-buru. hehe"
"ya ampuun.. ya udah, minum dulu gih. kali aja bisa bantu ngeganjel sedikit.. duduk sini" dea kmudian menunjukkan sebuah kursi yg didepannya terdapat sebuah meja rias dengan cermin yang super besar.

dea memulai kerjanya mendandani sivia sambil sesekali mengajak sivia ngobrol. "udah kenal sm model cowoknya, vi?? tanya dea.
"mm.. belum mbak.."
"namanya gabriel stevent damanik djoyodiningrat. dia bener2 cakep! suer deh ! sebetulny aku udh kenal lama sm dia..bentar lagi dia dateng." (buat gabriel lovers, maaaaff namany gabriel ditambahin dikit !)
sivia terkesiap. tanganny tiba2 dingin dan gemetar. jantungnya dengan segera berdebar kencang tanpa dikomando. kehangatan dari teh yang dipegangnya tadi mendadak menguap begitu saja.

"naaah itu dia ! iyel, sini !" panggil dea.
sivia menoleh kearah yg ditunjuk dea. sesaat kemudian matanya mendapati sosok seorang laki-laki berkemeja abu2 dengan celana jeans dan topi. laki-laki itu memiliki wajah yang tampan dan senyum yang menawan. tapi menakutkan bagi sivia. wajah itu membangkitkan kenangan lama sivia yang sudah beberapa tahun dipaksanya untuk terkubur dalam2 di bagian paling dasar di hatinya. wajah itu.. mirip sekali..
"heey sist !" sapa iyel lalu berjalan menghampiri dea dan sivia. "apa kabar?"
"haii yeel. baik kok ! nih liat, segar bugar begini !"
"haha..hmm kayaknya.. makin cantik nih si dea" goda iyel smbil memperhatikan dea dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"ck.. ah lo.. bisa aja !" kata dea smbil mencubit pelan lengan iyel.
"dan kamu.. pasti penyanyi berbakat sekaligus model itu??" tanya iyel sopan dan ramah.
sivia mendongak perlahan. dengan terpaksa ia menatap wajah iyel. matanya mengerjap ngerjap dan kemudian tersentak sadar.
"hey halooo? kamu sivia kan??" tanya iyel lagi.
sivia hanya mengangguk dan memainkan jarinya. tak lama, zeva memanggil para model video clip untuk segera berkumpul karena syuting akan dimulai segera. sivia menghela nafas perlahan. lega. untuk sementara, ia selamat karena panggilan zeva.

"ayo. kmu g mau liat zeva mencak2 karena kita telat kesana kan?" tanya iyel ramah. sementara via hanya diam menatap cangkir teh nya. kening iyel berkerut.
"oke deh.. aku duluan yaa" pamitny kemudian. lalu berjalan meninggalkan tenda.
hari ini, kgiatan di lokasi sangat padat. dan sivia bersyukur akan hal itu. setidaknya, dengan tetap sibuk seperti ini, ia akan lebih leluasa menjaga jarak dengan iyel. ia tidak harus repot2 berbicara dengan iyel dan menatap wajahnya.

"oke, syuting kita lanjutin besok!" teriak zeva sambil menepuk tanganny. segera kru membereskan perlengkapan syuting yg akan dipakai besok. sivia berjalan masuk ke dalam tenda sambil memijit pelan belikatnya. para kru dan model itu pun segera menuju penginapan yg letakny tidak jauh dari tempat syuting mereka.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>nusa lembongan 06.00 WITA
sivia sudah berada dipinggir pantai yg jadi ciri khas nusa lembongan. ia berdiri pesisir pantai dengan ombak yg terkadang menyentuh ujung jarinya. ia merentangkan tangannya dan menghirup udara dan menahannya. merasakan aliran udara itu masuk dari hidungnya dan memenuhi paru-parunya. sejenak via merasa tenang dan santai. baru kali ini ia bisa santai ditempat yg sepi seperti ini. biasanya, ia sangat benci sepi dan sunyi. membuatnya takut dan was-was.

"boleh nemenin g??" tanya sebuah suara.
sivia tersentak dan menoleh ke arah suara itu. iyel sudah ada di sebelahnya. sivia kemudian menatap lurus2 ke depan. kearah laut lepas. tidak menjawab pertanyaan iyel.
"kalo diem berarti boleh" iyel menyimpulkan.
sivia kembali menatap iyel dan mengerjapkan matanya. ada kesan curiga yg berlebihan di dalam mata cokelat sivia. dan rupanya iyel menangkap kesan itu.
"tenaang, aku g niat ganggu kok. cuma mo nemenin aja"
sivia menunduk. "sori, aku mo siap2 buat syuting. permisi" ia lalu berlari masuk ke penginapan yg tepat berada di pinggir pantai. iyel hanya bisa menatap sivia yg menjauh. 'aneh' batinnya. keningnya berkerut. heran .

hari ini juga sivia dibuat kelelahan dgn kesibukan syuting. saat break makan siang, sivia pergi berjalan2 disekitar pulau.
"udah makan? mereka beli hotdog banyak bgt tadi" kata iyel sambil menyodorkan sepotong hotdog yang masih dibungkus rapih.

sivia hanya diam dan menatap hotdog yg ada ditangan iyel. dengan gemas iyel meraih tangan sivia dan menjejalkan hotdognya. sivia tidak menolak. perlahan ia membuka bungkusanny dan menggigit perlahan. iyel hanya tersenyum melihat cewek 'aneh' itu makan dengan pelan. tapi makin lama makin lahap. sivia tengah asyik mengunyah hotdognya dan kemudian sadar kalau iyel sedari tadi memperhatikannya.

"apa?" tanya sivia masih sambil mengunyah.
"nggak. g kenapa napa" kata iyel sambil tersenyum. "mau aku temenin jalan2? aku tau tempat yg viewnya paling bagus di pulau ini"
sivia berhenti melangkah dan kembali menatap iyel dgn tatapan curiga yg berlebihan.
"kenapa? aku g akan nyulik kmu kok.. kalo kamu g mau aku temenin, kamu aja yg nemenin aku. kayakny aku sedikit butuh temen ngobrol. gimana? ayo" iyel menarik pelan tangan sivia dan kemudian tersenyum senang saat sivia tidak menolak atau menjauh.
"ini tmpatnya. gimana? bagus kan?" tanya iyel saat mereka sampai di sebuah tebing yg tidak terlalu curam. dihadapan mereka terbentang pantai yg luas dan bersih.
"waaahh.. bagus bgt.."
iyel bengong. sivia menatapnya. "kenapa?" mata bulatnya melebar menatap iyel.
"ini baru pertama kali kamu ngomong lebih dari 1 kata ke aku.." kata iyel smbil tertawa.
sivia manyun. beberapa saat kemudian, iyel mengajaknya kembali ke tempat syuting.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
pantai, 21.30 WITA
sivia duduk diatas pasit dekat pantai. memandang ke tengah hitamnya laut lepas. keberadaan gabriel djoyodiningrat yg satu lokasi denganny membuat sivia tidak banyak berceloteh seperti biasanya. ia lebih banyak diam dan merenung.
"udara malem g bagus buat cewek.." iyel yg langsung datang dan duduk disebelahnya membuat sivia kaget.
"kamu ngikutin aku ya?" tanya sivia curiga dan kesal.
"hah? enggak.. aku tadi lgi g bisa tidur. trus iseng2 jalan ke pantai.. eh liat kamu lgi duduk sendiri disini.."
"ya udah, lanjutin aja jalan2ny lagi.." kata sivia dingin.
"vi, kmu kenapa sih?"
"enggak apa2" jawab sivia singkat. masih memandang ke arah laut.
"vi, kamu takut sama aku? kamu risih ya deket2 aku? knapa sih?"
"enggak, aku g takut sm kamu.. aku takut sm masa lalu.." sivia tersentak dan bangkit.
"vi ! masa lalu siapa?! kenapa kamu takut? vi ! sivia !" panggil iyel. namun sivia sudah berlari memasuki penginapan.
'kenapa sih?!' batin iyel kesal.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 
hari ini syuring hari terakhir. dan sivia bersyukur akan hal itu. syuting selesai dan ia pun tidak harus berdekatan dgn iyel. sivia membereskan barang2nya, bersiap menunggu kapal yg akan membawa mereka semua ke bali, kemudian kembali ke jakarta.

jakarta, minggu 09.00 wib
toktoktok ! terdengar pintu apartemen via diketuk oleh seseorang. via beranjak membukakanny. dan ternyata adalah teman sekaligus tetangga depan apartemennya, gita.
"haii ta.. kenapa nih dareng pagi2?" tanya via smbil mempersilakan gita masuk.
"aduh vi, sori nih aku g masuk. aku buru2.. aku mo minta tolong sebenerny" kata gita yg masih berdiri di depan pintu.
"ohh iya, boleh. knapa??"
"gini, 2 hari yg lalu mamaku nitipin paket. katanya buat anak temennya. tapi aku lupa nyampein dan sekarang aku harus ke bandara. ada kerjaan di malay. boleh nggak aku titip tolong kasihin barangnya? aku buru2 soalny.. apartemenny g jauh kok. tuh di seberang.. gimana? boleh ya??"
"oohh.. boleh lah.. mana, sini.." via lalu menerima secarik kertas dan sebuah kotak yg dibungkus rapih.
"makasiiih banyak y vi sayang ! oke deh, aku berangkat ya.. g mau telat ! makassssiih banget !" kata gita smbil buru2 mencium kedua pipi temanny.
"iya, sama2" sivia masuk dan bersiap2 segera.
apartemen mulya kamar 369
"permisii" panggil sivia sambil mengetuk pelan.
"ya, sebentar" kata orang didalam.
terdengar pintu dibuka dan sejurus kemudian munculah sosok laki2.
"loh, via?" tanyany.
sivia hanya diam mematung sambil memegang paketnya. kemudian tersentak sadar dan segera mengulurkan paket yg sedari tadi dipegangnya.
"emm.. sori yel, tadi temen aku titip paket. aku pulang duluan ya" pamit sivia terburu2.
iyel hanya berdiri mematung dan melihat sivia brjalan cepat meninggalkan apartemenny sambil menunduk..
sori.. aku g tau ini bisa d sebut cerpen atau cerbung. hehe. tpi ceritany bakal dipost cma smpe 2 atau 3 part aja. tolong dikomen yaa. makasiih !

0 komentar:

Posting Komentar